BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Monday, November 15, 2010

Muhasabah Sejenak Bersama.....


Jangan Bangga Sangat Dengan 
Pakaian yang Cantik dan Mahal
Kerana Pakaian Terakhir kita Nanti
Adalah Kain Kapan...

Jangan Bangga dan Action Sangat 
Dengan Kenderaan Mewah, kerana
Kenderaan Terakhir Kita Adalah
Van Jenazah dan Papan Keranda..

Janganlah Terlalu Seronok dengan
Tempat Tidur yang Empuk dan Nyaman
kerana Tempat Tidur Terakhir Kita
adalah di Liang Lahad..

Jangan Pula Ego dan Bongkak Kerana
Mampu Memiliki Rumah Mewah seperti
Istana, Kita Kena Ingat, Rumah Terakhir
kita Nanti Adalah Kubur Bertiang Dua...

Jangan Terlalu Megah Dengan
Pangkat dan Darjat, Kerana
Bila Sudah Tiada Nanti, Kita
Dapat Gelaran Al-Marhum...

Janganlah Terlalu Belagak dan Bangga
Dengan Wajah yang Hensem atau Cantik
Kerana Bila Kita Mati Nanti Wajah
Itu akan Berubah Menjadi Tengkorak....

Adaptasi dari 
Majalah Solusi Isu No.25
"Mujahadah Melawan Nafsu"
Renung-renungkan dan Selamat Beramal

Saturday, November 13, 2010

Cinta..



Herm...
Sebenarnya saya dah tak tau nak letak apa dah dalam blog saya...
Blank dah otak ...em..hari nie saya nak cakap pasal cintalah...hehehe mesti semua orang best kan bile sebut tentang cinta...biasalah manusia. Setiap orang ada perasaan cinta. Cinta terhadap tunang, suami, pasangan, adik, kakak, abang dan isteri...Tapi tak ramai pun manusia yang cintakan Tuhan, cintakan Rasul dan cintakan kedua ibubapa kita...sebab apa ek?? bosan?? tak boleh pegang-pegang?? tak boleh pandang-pandang?? siapa yang beranggapan begitu memang rugilah....Cuba kita renung balik, kalau kita cintakan seseorang yang belum pasti hak kita, em macam remaja-remaja buat sekarang...tapi tak mendapat keredhaan ibu bapa tak ke hubungan tu akan terputus macam tu je...tapi kalau kahwin lari tak tau la kan....kalau keredaan ibu bapa pun kita tak dapat inikan Allah....fikirla balik...tak salahkan kalau kita minta izin dekat ibu bapa kita dulu?? kan lebih berkat cinta tu..sahabat-sahabatku,tau tak sebenarnya ada satu cinta dalam diri kita dan cinta tu sedang menunggu kita...dan cinta itu dikenali sebagai CINTA ILAHI.... sahabat-sahabatku, saya nie tak lah sempurna sangat nak ajak sahabat-sahabat saya nie cintakan Tuhan..tapi kita cuba..sebab kalau kita usaha dan terus berusaha pasti akan berjayakan?? tak susah pun untuk kita buat semua nie...percayalah..
sahabat-sahabatku, cuba kita perhatikan dekat sekeliling kita...banyakkan yang dapat kita lihat?? bukankah itu semuanya daripada ciptaan Allah...tapi siapa yang nampak almari ke dinding ke cuba fikir balik manusia buat semua tu daripada akalkan?? tapi akal tu siapa yang bagi?? Allah kan?? kenapa ek kita tak rasa sayang pun dekat semua tu tapi bila boyfriend ke girlfriend ke yang bagi, kita sayang sangat...boleh dikatakan pagi siang malam hadiah tu je kita tengak,peluk paling teruk sekali ciumlah...sahabat-sahabatku, kenapa ek kita tak buat macam tu dekat ciptaan Allah?? bukannya saya suruh buat macam yang boyfriend dengan girlfriend tadi tu buat..memanglah tak boleh tapi bolehkan kalau kita terus melihat kepada siapa yang buat semua tu...macam pasangan tadi dia mesti akan mencintai orang yang bagi hadiah tu bukannya dia akan mencintai hadiah tu...betulkan??? kenapa sahabat-sahabatku?? kenapa mesti kita kaburkan pandangan kita daripada melihat cinta Ilahi? bukankah cinta kepada Tuhan itu akan kekal abadi? tapi kalau kita cintakan manusia?? manusia akan tinggalkan kita sahabat....Sahabat-sahabatku, ingatlah sekiranya kita mencintai Allah insyaAllah suatu hari nanti kita akan mendapat seseorang yang mencintai Allah sebagaimana kita mencintai Allah...percayalah sahabat-sahabatku....
Akhir kata dariku cintailah Allah kerana Dialah sebenar-benarnya tempat untuk kita bercinta....semoga suatu hari nanti kita sama-sama akan memperoleh Hidayah untuk mencintaiNya...insyaAllah..sama-samalah kita berdoa..

              
hasil karyaku sendiri
uMMul aMir
13/11/2010
11.40 pm (Sabtu)

                                      

Ya Allah, Jika Aku Jatuh Cinta

Maafkan Aku Sahabat


Sungguh aku bersyukur ALLAH Mempertemukanku denganmu, sahabat...
Karena ALLAH banyak Memberiku pelajaran melalui sikapmu

Maafkan sahabatmu yang khilaf ini
Telah banyak perkataan dan sikapku yang mungkin telah membuatmu kecewa dan kesal terhadapku
Karena inilah sahabatmu
Hanya sesosok manusia lemah yang penuh khilaf

Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat yang sempurna
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat tanpa salah
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat yang selalu ada di sampingmu
Karena sekali lagi inilah sahabatmu
Yang penuh dengan kelalaian

Aku mohon kepadamu, ketika aku jatuh, jangan biarkan dirimu jatuh bersamaku
Aku ingin dirimu tetap berada di atas sana
Hingga suatu saat dirimu dapat mengangkatku dari atas

Sungguh tidak ada niat untuk membuatmu kecewa atas diriku
Aku hanya ingin mengatakan yang sejujurnya
Aku tak ingin dirimu tertipu
Aku tak ingin dirimu terlena
Aku tak bisa membiarkan dirimu berharap kepadaku
Aku tak bisa membiarkan dirimu bergantung kepadaku

Sahabat, inilah aku, seorang manusia yang jauh dari sempurna
Tolong, jangan berharap atau bahkan bergantung pada diriku
Aku tak bisa memberi apa yang kau inginkan
Aku tak bisa menjamin kebahagiaanmu
Aku tak bisa terus berada di sampingmu

Berharaplah pada RABB yang Maha Sempurna
Bergantunglah pada RABB yang Maha Agung
Kelak kau akan bertambah kuat
Karena kau telah berpegang teguh pada tali ALLAH yang tak akan pernah putus

ALLAH yang akan Menguatkanmu
ALLAH yang akan Menyokongmu
ALLAH yang akan Membantumu
ALLAH yang akan Berada di sampingmu
ALLAH yang akan Menjamin hidupmu

Bukan manusia seperti diriku...

Ya RABB, hamba memohon ampunan-Mu
Hamba telah banyak mendzolimi orang yang Engkau cintai
Hamba telah banyak mengecewakan orang yang Engkau muliakan

Sahabat...
Dengan segala kerendahan hati ini, aku memohon semoga engkau berkenan membukakan pintu maaf atas segala kekhilafanku
Aku tak tahu berapa tahun, berapa hari, atau bahkan berapa menit lagi ALLAH akan Mencabut nyawaku
Aku hanya ingin bertemu dengan ALLAH dengan tenang
Tolong maafkan segala kekhilafanku

Aku mohon....

Maafkan aku, sahabat....

Friday, November 12, 2010

Cintaku Hanya Untukmu



Ya Allah jika aku jatuh cinta,
Cintakan aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu,
Agar bertambah kekuatanku mencintaiMu.
Ya Muhaimin jika aku jatuh hati,
Izinkanlah aku menyentuh hati
Seseorang yang hatinya tertaut padaMu,
Agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta nafsu.
Ya Rabbana jika aku jatuh hati,
Jagalah hatiku agar tidak berpaling daripada hatiMu.
Ya Rabbul Izzati jika aku rindu, Rindukanlah aku pada seseorang
Yang merindui syahid di jalanMu
Ya Allah jika aku menikmati cinta kekasihMu,
Janganlah kenikmatan itu melebihi
Kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirMu.
Ya Allah jika aku jatuh hati pada kekasihMu,
Jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh
Dalam perjalanan jauh menyeru manusia kepadaMu.
Ya Allah jika kau halalkan aku merindui kekasihMu,
Jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku
Pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepadaMu.
Amiin…

Munajatku Oh Tuhan



Ya Allah, Engkau ampunkanlah kami
Kami banyak bersalah kepada-Mu
Ya Allah, jangan Engkau seksa kami (walaupun)
Kami sering lupa kepada-Mu

Ya Allah, Engkau selamatkan kami
Kami langsung tiada upaya
Ya Allah, kami lemah, kami hina
Engkaulah sebaik-baik Penjaga

Ya Allah kami memang orang yang rugi
Kami terlalu cinta dunia
Kami sememangnya takut mati
Sedangkan amalan tidak seberapa

Selamatkan kami di dunia
Selamatkan kami di akhirat
Jauhkan kami dari neraka
Tempatkanlah kami di syurga-Mu

Ya Allah, perkenankan doa kami
Hanya Engkau tempat kami bermanja
Ya Allah suburkanlah cinta kami
PadaMu Yang Maha Mengasihani

Engkaulah Tuhan, cinta agung kami.

Wahai Sahabat-Sahabatku Hadapilah Masalah Dengan Tenang dan Tabah


Bukan cara Islam apabila individu mencari jalan lari daripada masalah apabila sedang menghadapi masalah. Dalam Islam, apabila ada masalah, kita perlu menghadapinya tidak kira seberat mana pun masalah itu. Kita perlu menghadapi masalah dengan hati yang tabah dan tenang serta bersyukur atas ujian Allah. Kemudian, cuba bangkit dan menyelesaikan masalah itu. Setiap manusia yang bernyawa pasti berhadapan dengan pelbagai masalah. Tidak kira sama ada dia kaya ataupun miskin, tua ataupun muda, bodoh ataupun cerdik, baik ataupun jahat, semuanya akan berhadapan dengan masalah. Sebenarnya, masalah adalah paksaan yang Allah kenakan kepada manusia bagi memajukan diri. Kemajuan seseorang bermula daripada masalah. Cuma yang membezakan kita semula adalah cara bagaimana kita menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

                                         Adaptasi dari sebuah novel
" SYAHADAH GADIS ATIES"  

Allah Itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Everytime you can make one more mistake
You feel you can’t repent
And that its way too late
Your’re so confused, wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Turn to Allah
He’s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
OOO Ya Allah
Guide my steps don’t let me go astraYou’re the only one that showed me
the way,
Showed me the way x2
Insha Allah x3
Insya Allah we’ll find the way

I Hope This Song Will Make All Of Us Love Allah Very Much...InsyaAllah

Penantian Yang Tertunai


kawan-kawan cakap aku nie...

penimbul masalah dan misteri..
aku sedih sangat tapi macam mana pun
aku kena terima..
walaupun semua tu tak betul...
sehinggalah suatu hari nie..
aku jumpa seseorang...
semua orang kenal diye..
bile aku tanye kawan-kawan
tentang 'diye..'
semua orang terkejut..
dia orang cakap " kenapa dengan kau nie?"
semakin harie..
aku mula cuba untuk mencintai 'diye', merindui 'diye'..
paling teruk sekali...
aku nak keluar date dengan 'diye' pastu aku nak ajak couple..
mesti syokkan??
tak sabarnya....
tapi.. 
mak cakap...
kalau nak jumpa 'diye'...
aku kena jadi baik...
ah, senang je tu....
suatu hari tu..
aku mimpi..
'diye' nak jumpe aku..
syok giler!!!
tercapai juga hasrat aku...
'diye cakap dekat aku..
aku kena bersiap cepat-cepat sikit...
aku tanye kenapa???
'diye' kata takut tak sempat...
oh, macam tu..
lepas bangun tidur hari tu...
aku terus bersiap..
aku beli macam-macam..
aku beli kain..
mak cakap 'diye' suke warna putih..
aku tanye mak..
tak kotor ke???
mak kate..taklah suci lagie..
oh, macam tu..
malam tu..
aku cakap dekat mak...
mak..nanti ade orang nie...'diye'
nak masuk meminang adik...
'diye' baik mak..
paling best sekali diye nie perfect mak...
mak cakap..
kalau nak juga dengan 'diye'...
aku nie kena ikut cakap mak..
elleh..senang je..ikut jelah...hehehe
malam tu,
aku tergerak hati nak bangun Tahajjud..
pagi tu memang tenang sangat...
aku memang suka..
tiba-tiba waktu aku tengah sujud..
aku rasa sakit sangat dekat kerongkong aku...
aku rasa pedih!! perit!! sakit!! menderita!! haus!!
itulah pertama dan yang terakhir aku rasa kesakitan macam tu..
kesakitan tu tak dapat aku gambarkan...
kesakitan tu hanya aku sahaja yang tahu bagaimana...
m...................aaa.......k.......!!!
aku cuba panggil mak dengan sepenuh kudrat yang aku ada
tetapi yang hanya mampu mendengar hanyalah hati aku...
aku cuba dan terus mencuba tapi tetap tak boleh..
last-last tu aku rasa sejuk sangat...tenang pun ade..
mak masuk bilik aku...nak kejut subuh..
mak memang selalu buat macam tu
sebab kiteorang selalu berjemaah tiap kali nak solat..
mak yang jadi imam sebab ayah dah lame tak ade
sebab barah usus..
tapi...
maafkan adik mak... adik terpaksa pergi dulu..
kalau mak nak tahu..
adik dah lama cintakan diye...
mak, sepanjang adik hidup di atas muka bumi nie..
banyak sangat masalah yang menimpa adik...
sakit sangat adik rasa mak...
lemah sangat nak teruskan perjuangan nie...
hari nie...
adik terpaksa ikut diye jugak..
maafkan adik ye mak...
adik tak dapat jaga mak sampai ke akhir hayat mak..
adik dah jumpa ayah mak...
nanti adik sampaikan salam rindu mak dekat ayah ye..
mak,ayah dekat sini ok je...
bersih je wajah diye mak..
senyum ayah pun manis macam dulu jugak...
buat sahabat-sahabatku..
maafkan aku sekiranya sepanjang persahabatan ini terjalin..
aku banyak sakitkan hati korang..
tapi sekarang nie,korang tak payah risau dah..
sebab sekarang nie...
aku dah takkan sakitkan hati korang lagi...
ego aku pun dah tak ada..
jangan risau k?....
mak...jangan sedih tau...
adik ok je dekat sini...nanti kalau mak sedih,
adik susah hati..
kalau mak rindukan adik...mak bacakanlah 
Yassin dengan Al-Fatihah..
mak..dalam laci adik ade satu surat..
mak bacelah...surat tu khas untuk birthday mak...
adik ingat lagi mak merajuk dengan adik sebab
adik tak ingat birthday mak..hehehe..
sebenarnya adik buat-buat lupe je mak..
nak tengak mak sayang kan adik ke tak??
maaf ye mak..akhir kata dari adik
I LOVE YOU SO MUCH.......MUUUUUAAAAHHH


hasil karyaku sendiri..
uMMul AmiR
11.15 am hari Rabu
23/10/2010

Tersenyumlah Sahabatku...


Persahabatn adalah sebuah ikatan yang sangat tulus dan murni selalu siap berbagi disaat suka dan duka, selalu siap menjadi tempat sandaran pada saat seseorang terpuruk, dan selalu siap mencari jalan keluar bersama-sama saat sahabatnya terluka itulah symbol persahabatan sejati. Ku persembahkan sebuah puisi untuk sahabat-sahatat tercintaku doaku selalu menyertai setiap langkah kalian, senyum kalian s’lalu aku dambakan setiap pertemuan kita baik secara langsung maupun tidak karena bagiku kalian adalah identitas sejatiku.


SAHABATKU


Kupandang dirimu dengan mataku
Kusimpan namamu dihatiku
Senyummu tak pernah pudar dari ingatanku
Bersama kita arungi kisah-kisah
Tanpa batas ikatan waktu
Tanganku takkan sungkang merangkul pundakmu
Nasehatku takkan habis menenangkanmu
Saat lara menyayat hatimu
Saat s’mua tinggalkan dirimu
Kukan s’lalu setia temani dirimu
Sahabatku, ijinkan aku hadir disisimu
Menjagamu saat kau butuh sandara
Memelukmu saat kau butuh pelipur lara
Menjagamu saat kau terjatuh
Merawatmu dikala hatimu terluka
Sahabatku, bersama kita berjalan
Tertawa menangis bersama
Saat badai datang menerpa
Saat sang bintang tersenyum pada kita
Tangan kita tak pernah terlepas
Kukan s’lalu menjagamu
Meski hadirku tak s’lamanya bersamamu
Namun doaku tak pernah putus
Menghantar semua rasa sayang terdalam
Hingga senyummu s’lalu kulihat
Sahabatku, jangan ragu kesetiaanku
Ingin s’lalu kuhadir disisimu
Menjagamu saat suka duka
Hingga tawamu s’lalu ramaikan hari
Menentramkan hatiku tiap saat
Sahabatku, raih tanganku
Genggam erat jemariku
Tersenyumlah padaku
Karena tulus kukatakan
Ku s’lalu menyayangimu

Puisi itu ungkapan perasaanku terdalam buat sahabat-sahabatku, siapa saja yang mengerti betapa besar dan indahnya persahabatn itu. Rasa itu tidak akan pernah hilang sampai kapanpun memori tentang kalian akan selalu terkenang dan suatu saat akan selalu menjadi catatan berharga untuk disampaikan pada generasi-generasi berikutnya sebagai contoh teladan untuk mereka ikuti. Semoga tulisan yang penulis buat ini bisa membuat semua yang membacanya menghargai pentingnya sebuah persahabatan bahwa sebenarnya persahabatan itu sangatlah indah dan berharga, seperti yang penulis miliki teman-teman tersayang dan selalu siap membantu penulis pada saat penulis membutuhkan bantuan, begitupun mereka tidak pernah sungkang untuk berbagi semua cerita sehingga kita bisa bersama-sama menyelesaikan masalah kita seberat apapun juga. Terima kasih sahabatku berkat kalian aku bisa menulis semua ini dan yakinilah bahwa bagiku kalian sangatlah berharga...

Terimalah Aku Ya Allah



Wahai Tuhan,.. jauh sudah lelah kaki melangkah
Aku hilang tanpa arah, rindu hati sinar-MuWahai Tuhan,.. aku lemah, hina berlumur noda
Hapuskanlah, terangilah, jiwa di hitam jalanku
Ampunkanlah Aku, Terimalah Taubatku..
Sesungguh Engkau, Sang Maha Pengampun dosa
Ya Rabbi, ijinkanlah aku kembali pada-Mu
Meski mungkin takkan sempurna aku sebagai hamba-Mu
Berikanlah aku kesempatan waktu,
Aku ingin kembali.. kembali..
Dan meski tak layak sujud pada-Mu,
dan sungguh tak layak aku..
Ampunkanlah aku, terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkau Sang Maha Pengampun dosa
(dari sebuah lirik yang dinyanyikan oleh Opick)

Ibu...Maafkan Aku!!!!

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi
Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi
Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”
Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya
Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung
pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari
di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi
Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”
Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman
Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan
Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya
Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba
Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang
Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada
Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat
Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah
Tahukah anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi,
dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya

Surat Untukmu Sahabat






tuhan
aku ingin kau di sampingku
malam ini terlalu sunyi untuk dilewati sendiri
aku ingin kau bernyanyi atau berkisah
tentang negeri yang jauh
negeri dengan cuaca yang bisa diterka
janji yang tak pernah dihianati

di sini
sunyi selalu membawa kabar
waktu yang selalu gugur percuma
hari yang dikubur luka.

tuhan
hatiku terkoyak
siapa melantakkan larik larik sajakku
melumatkan bahasa
menghancurkan kata kata
aku hanya bisa diam
aku hanya bisa bisu
aku hanya bisa tidak percaya
aku hanya bisa tidak mengerti
aku hanya bisa tidak melakukan segala
bahkan doa, kurasa, sudah tak bermakna.

perih

aku hanya bisa mati !

***

Sahabatku, kutulis surat ini hanya karena aku
 sudah tak mampu lagi menyimpannya dalam
halaman-halaman perasaanku ini. Tentang kenyataan hidup ku.
Tentang ikatan napas ku bersama orang-orang
tercinta yang terasa begitu kecil dalam pusaran raksasa
kemewahan dunia ini.

Bagiku hidup ini terlalu rahasia. Seringkali aku ingin menumpahkan
 air mataku hanya karena telah begitu letih menjawab
 pertanyaan-pertanyaan hidup ini; hanya karena tak tahu
 bagaimana lagi aku harus menumbuhkan kerelaan untuk melangkah.

Sahabatku, aku ingin menyelesaikan semua persoalan ini.
Aku ingin hidup tenang. Tetapi selalu saja tak kunjung bisa, hanya
 karena aku tak mampu mengeluarkan banyak jawaban yang nyata.

Aku memang sempat mengingat segalanya.
Masa silam yang teraba begitu saja, membuatku menemukan
rasa sesal dan kecewa yang sangat dalam.
Aku gagal melahirkan anak-anak bernama kenangan dan pengalaman.

Ingin sekali aku demikian rapat menyembunyikan apapun yang
membuatku sedih, tapi selalu saja tak bisa.
Ingin sekali aku menyimpan kesedihan ini dengan tabah, seperti
 juga orang tua yang sebenarnya demikian bertahan
bertahun-tahun menyembunyikan kesedihan dari anaknya.
Tapi yang terjadi padaku, keinginan untuk menyembunyikan
kesedihan itu justru hanya keluh kesah panjang yang
menghabiskan waktuku untuk mulai menjalani hidup ini dengan baik.

Sahabat, aku ingin meninggalkan semua ini.
Aku ingin pergi ke tempat yang benar-benar baru; tempat yang
 tak sedikitpun pernah merekam kehadiranku sebelumnya.


Aku telah menghabiskan waktu hanya untuk belajar
 mencerca kenyataan.
Penyakit ini telah melemparku ke dalam rimba ketakutan
 dan keraguan menghadapi dunia.
Telah kulewati waktu diantara hangar-bingar
 omong-kosong orang-orang.
Telah kupungut hidup diantara hilir-mudik keangkuhan dunia.
Aku terseret-seret diantaranya.
Umurku tergilas di dalamnya.
Cintaku diinjak-injak diantaranya.
Rumah megah impianku digusur oleh kekonyolannya sendiri,
dirubuhkan oleh kenyataan yang ada.
Aku dibakar di ruang keterasinganku sendiri.
Dunia berjalan lebih cepat meninggalkan impianku.
 Aku dicabik-cabik oleh rasa keterhinaan mengeja
kalimat panjang sebuah kerumitan dunia.
Aku dihimpit jeritku sendiri.
Aku diejek ketidakmampuan, diejek ketidaksehatan.

Sahabatku hari-hariku terasa pendek dan nyeri.
Kusandarkan ia pada doa dan keberuntungan hari esok.
Kalau-kalau…ah, selebihnya memang hanya menghemat
kesedihan tanpa sedikitpun menguranginya.
Ingin sekali aku menjalani sisa usia ini dengan lantang,
berpaut dengan keriuhan bumi.
Tapi ternyata hanya kesunyian yang ada.
Hingga tiba saatnya aku hanya percaya pada dua kawan,
yaitu ketenangan dan kesunyian.

Inilah aku, sahabat.
Inilah aku yang akan mengisi sisa usia dengan gemetar.
Hanya melakukan sesuatu yang aku bisa, meski menelantarkan
banyak hal yang lainnya.
Inilah aku yang menimang kekalahan dengan kedua tangan.
Barangkali aku akan tenang hanya dengan memindahkan
 kekalahan ini ke tempat yang lain.

Aku tak tahu, beberapa bulan ke depan, atau beberapa
tahun ke depan, jika kenyataan ini masih begini, kepergianku
 akan dimulai.
Hidup memang punya tikungan yang tak bisa kita tebak.
Seperti juga hitungan tentang usia.
Bukankah setiap hitungan ke depan yang sudah kita
ketahui angkanya belum tentu akan terhitung?
Karena kematian—direncanakan atau tidak—akan membawa
 kita kembali pada kekosongan.

Aku tahu tak ada perubahan.
Tapi aku punya satu perubahan yang kian tajam dalam
 jiwaku, yaitu dendam pada hidup.
Perasaan itu kian tumbuh dalam dadaku.
Semenjak vonis dokter itu menghujamku.
Aku tak tahu dendam itu kelak menjadi apa.
Apakah ia menjadi kemenangan atau justru kekalahan
 yang lebih hitam, aku tak tahu.
Tapi aku mulai merasakan, kesunyian telah menungguku,
di ujung jalan itu.
Dan kelak tiba waktunya aku akan meninggalkan segalanya,
termasuk apa yang benar-benar sangat aku cintai.

Ada saatnya aku mesti membuang seluruh kenangan dan
kebersamaan, hanya karena mesti kembali pada pengertian
 bahwa diri ini sesungguhnya adalah puisi tentang kesendirian…

Terima kasih untuk sahabatku  sesungguhnya, aku masih ingin
tetap bersamamu...

Untuk yang selalu menemaniku tanpa lelah, mengingatkanku
 dikala lupa, membesarkan hatiku dikala aku jatuh.
Terimakasih, engkau telah memberiku ruang dan waktu,
relakan aku tetap berada di dalamnya...
meski hanya sejenak
meski hanya sejenak...

Ibuku Seorang Pembohong...

  

    Memang sukar untuk orang lain percaya,tapi itulah yang berlaku. Ibu saya memang seorang pembohong!! Sepanjang ingatan saya sekurang-kurangnya 8 kali ibu membohongi saya. Saya perlu catatkan segala pembohongan itu untuk dijadikan renungan anda sekalian.

    Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga miskin. Makan minum serba kekurangan. Kami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa makan berlaukkan ikan masin dikongsi satu keluarga.
    Sebagai anak yang masih kecil, saya sering saja merungut. Saya menangis mahukan nasi dan lauk yang banyak. Tapi ibu cepat memujuk. Ketika makan, ibu sering membahagikan bahagian nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata : “”Makanlah nak ibu tak lapar.” – PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.

    Ketika saya mulai besar ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di tali air berhampiran rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami adik-beradik.
    Pulang dari memancing, ibu memasak gulai ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu saya memakan gulai ikan itu ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang daripada bekas sisa ikan yang saya makan tadi..
    Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati saya tersentuh lalu dengan menggunakan sudu saya memberikan ikan itu kepada ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. Ibu berkata : “Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA.

    Di usia awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu pergi ke kedai dengan membawa sejumlah penyapu lidi dan kuih-muih untuk menyara persekolahan saya,abang dan kakak.
    Suatu dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kuih dengan bertemankan sebuah pelita di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terhangguk kerana mengantuk. Saya berkata : “Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kena pergi kebun pula.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, ibu belum mengantuk lagi.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.

    Di hujung musim persekolahan, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk menduduki peperiksaan penting. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar dewan. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya terkumat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian peperiksaan ini dengan cemerlang.
    Ketika loceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih saying ibu yang jauh lebih kental.
    Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata : “Minumlah nak, ibu tak haus!!” – PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.

    Setelah pemergian ayah kerana sakit, iaitu selepas saya baru beberapa bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga. Ibu bekerja mengambil upah di kebun, membuat penyapu lidi dan menjual kuih-muih agar kami tidak kelaparan.
    Tapi apalah sangat kudrat seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang pakcik yang baik hati dan tinggal berjiran dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu.
    Jiran-jiran sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang akan menjaga dan mencarikan wang untuk kami sekeluarga. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengendahkan nasihat mereka. Ibu berkata : “Saya tidak perlukan cinta saya tidak perlukan lelaki.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.

    Setelah kakak dan abang habis belajar dan mula bekerja, ibu sudah pun tua. Kakak dan abang menyuruh ibu supaya berehat sahaja di rumah. Tidak payahlah lagi bersusah payah dan bersengkang mata untuk mencari duit. Tetapi ibu tidak mahu. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya.
    Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan wang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mahu menerima wang tersebut. Malahan ibu mengirim balik wang itu dan ibu berkata : “Jangan susah-susah, ibu ada duit.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.

    Setelah tamat pengajian di universiti, saya melanjutkan lagi pelajaran ke peringkat sarjana di luar negara. Pengajian saya di sana dibiayai sepenuhnya oleh sebuah syarikat besar. Sarjana itu saya sudahi dengan cemerlang, kemudian saya pun bekerja dengan syarikat yang telah membiayai pengajian saya juga di luar negara.

    Dengan gaji yang agak lumayan, saya berhajat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya di luar negara. Pada pandangan saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, eloklah kalau hari-hari tuanya ini ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula.

    Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mahu menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; “Tak payahlah, ibu tak biasa tinggal di negara orang.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.

    Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua.. Suatu malam saya menerima berita ibu diserang penyakit kanser. Ibu mesti dibedah secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta.

    Saya melihat ibu terbaring lemah di katil hospital setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap ajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku kerana terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya. Saya dapat melihat dengan jelas betapa penyakit itu telah memamah tubuh ibu sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus.

    Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kucup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetap tersenyum dan berkata : “Jangan menangis nak, ibu tak sakit.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KELAPAN.

    Anda bertuah kerana masih mempunyai ibu dan ayah. Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau ibu anda jauh dari mata, anda boleh menelefonnya sekarang, dan berkata, ‘Ibu,saya sayangkan ibu.’ Tapi tidak saya. Sehingga kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat kerana biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu. Ibu, maafkan saya. Saya sayangkan ibu…